31 Mar

Tidur setelah sahur bisa menjadi kebiasaan yang tidak sehat selama bulan puasa Ramadan. Kebanyakan orang mungkin ingin tidur setelah sahur karena kelelahan atau ingin mengisi energi yang telah hilang setelah berpuasa sepanjang hari. Namun, hal ini sebenarnya dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Tidur setelah sahur dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pencernaan seperti asam lambung yang naik ke kerongkongan (GERD) atau tukak lambung. Hal ini disebabkan oleh posisi tidur yang miring atau terlentang, yang dapat membuat asam lambung naik ke esofagus dan menyebabkan sakit perut atau rasa tidak nyaman di dada.

Tidur setelah sahur juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Setelah makan sahur, tubuh akan mulai memproses makanan tersebut. Namun, jika Anda tidur setelah sahur, metabolisme tubuh akan menjadi lebih lambat dan tidak akan memproses makanan dengan efisien. Akibatnya, makanan akan disimpan sebagai lemak dan menyebabkan peningkatan berat badan.

Selain itu, tidur setelah sahur dapat menyebabkan dehidrasi. Saat tidur, tubuh tidak menghasilkan banyak keringat dan tidak banyak mengeluarkan cairan. Jika Anda tidak minum air setelah makan sahur dan tidur, maka tubuh Anda dapat menjadi dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, dan bahkan gangguan kesehatan yang serius.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari tidur setelah sahur dan lebih baik beraktivitas ringan atau melakukan ibadah seperti membaca Al-Quran atau melakukan shalat tahajud. Selain itu, pastikan untuk minum air yang cukup setelah sahur dan sebelum berpuasa kembali.

Dalam kesimpulan, tidur setelah sahur dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, peningkatan berat badan, dan dehidrasi. Oleh karena itu, hindari tidur setelah sahur dan pastikan untuk beraktivitas ringan atau melakukan ibadah yang bermanfaat bagi kesehatan dan kebaikan kita.

Share Artikel Ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *